PUISI MALAM
Mungkinkah dapat membawa kelam menjadi bait penuh makna?
Merangkai bintang gemintang hingga menjadi baris-baris bergairah,
Dan mengubah kunang-kunang menjadi kata-kata berirama.
Lalu, kan ku persembahkan puisi malam untuk manusia berhati suci
Yang berjalan di jejalan penuh baku rebana, demi anak-anaknya
Di dedalam lorong-lorong putih penuh hawa menyesakkan
Sampai di sudut-sudut gedung megah yang tak berhenti memikirkan kelangsungan rakyatnya
Aku akan berdiri, menghibur mereka
Dengan yang aku bisa
Sampaikan lewat bait sederhana
Puisi malam
Solok, 29 Mei 2020
#tantangan menulis hari ke-43
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak.. Puisi malam tuk yang berhati suci... Terasa syahdu... Salam literasi...